Tampilkan postingan dengan label J - Place. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label J - Place. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Juli 2009

OTOME ROAD


Bayangkan jika seluruh tempat pada sebuah jalan menyediakan segala hal yang bertema BL, dan yaoi, dan ternyata tempat itu benar-benar ada di Jepang! Belakangan ini muncul sebuah kawasan khusus yang dinamakan Otome Road. Kawasan tersebut terletak pada sebuah jalan sepanjang 200 meter di Ikkebukuro, Tokyo. Jejeran pertokoan dan restoran yang dipenuhi dengan gambar-gambar bishonen dan yaoi dari berbagai anime dan manga menghiasi kawasan yang menjadi surga bagi seluruh para penggemar anime dari seluruh daerah di Jepang.

Otome dalam bahasa Jepang berarti "gadis". Sedangkan julukan Otome Road dikukuhkan dan berasal dari majalah Puff yang diterbitkan pada bulan Mei 2004. Julukan tersebut diberikan kepada jejeran pertokoan dan restoran yang khusus melayani para otome yang ingin berbelanja menghabiskan uangnya demi memenuhi hobi dan mendapatkan apa yang menjadi obsesinya. Otome sendiri adalah sebutan bagi para otaku cewek mulai dari remaja pelajar SMU hingga ibu rumah tangga yang berusia 40 tahunan. Jadi, otome bisa dikatakan sebagai bagian dari yang menggemari segala sesuatu yang berhubungan dengan manga, otaku, anime, dan video game.


Bila sebelumnya pernah diulas mengenai kawasan Akihabara yang menjadi tempat nongkrong para otaku, kini muncul kawasan baru yang diciptakan khusus untuk para otaku cewek. Hal ini dikarenakan para otaku cewek memiliki kebiasaan yang berbeda dengan para otaku cowok. Mulai dari cara mereka menghabiskan uang, cara berpakaian yang sulit dibedakan dari cewek biasanya, juga cara mengekspresikan diri mereka sendiri. Dengan kata lain, budaya otome lebih menggambarkan dunia dari sudut pandang cewek-cewek eksklusif yang femini namun memiliki pola pikir yang kuat. berbeda dengan otaku pada umumnya, apa yang dilakukan oleh seorang otome lebih tertuju pada hasil karya yang berhubungan dengan kegemarannya. Sebagian otaku mungkin memiliki banyak boneka figure dan poster dari karakter manga dan anime kegemarannya. Sedangkan untuk otome, membeli semua itu bukanlah sesuatu yang begitu penting. Bagi mereka kekuatan dari cerita pada sebuah manga atau film anime dan keterlibatan emosi mereka di dalamnya menjadi kepuasan tersendiri.

Tak heran jika perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam menjangkau dan meraup keuntungan dari para otome. Menyadari akan hal itu, para pengusaha dan perusahaan besar yang ingin berkembang dengan pesat segera merekrut dan mempekerjakan mangaka serta seniman doujinshi terkenal dari kalangan cewek dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan dari fenomena otome ini. Budaya otome dibuat dari segala hal yang disukai oleh cewek untuk cewek, dan sama sekali meniadakan keterlibatan cowok dalam seluruh prosesnya. Tidak adanya unsur cowok tersebut merupakan suatu hal yang penting dan menjadi keistimewaan sendiri.


Jika Akihabara yang dahulu dikenal sebagai kawasan toko elektronik, kini menjadi tempat istimewa bagi para otaku cowok, maka Otome Road adalah surga bagi para oome. Salah satu toko disana, yaitu Animate, telah dibuka kembali setelah mengubah bentuknya pada tahun 2000 dengan memberi tekanan pada penjualan produk-produk khusus untuk cewek. Tadinya Animate adalah perusahaan ternama yang memproduksi majalah dengan nama yang sama.

Pada tahun yang sama, salah satu toko di dekatnya, yaitu K-Books, mengubah produk-produk yang ditawarkannya menjadi lebih khusus pada doujinshi yang ditujukan untuk cewek. Ada juga pertokoan Mandrake, yang selalu dikerumuni pengunjung yang antusias dan penuh rasa ingin tahu memadati lorong demi lorong pertokoan itu hanya untuk membeli berbagai jenis manga.


Toko-toko buku yang berlantai enam hingga delapan yang berada di sepanjang Otome Road ini memiliki bermacam-macam koleksi, mulai dari manga hingga novel yang memenuhi lantai dasar hingga lantai teratasnya. Bahkan di beberapa toko ada bagia khusus bacaan dewasa. Harga manga dan buku-buku yang dijual di kawasan tersebut berkisar 1000 yen untuk buku baru, sementara untuk buku bekas bisa dibeli seharga 200 yen.


Selain itu, ada juga butler cafe, salah satunya kafe B:Lily-rose dimana seluruh pegawainya adalah cewek yang ber-crossdress seperti cowok. Mereka tidak hanya berpakaian seperti cowok pada umumnya, tapi lebih kepada cowok-cowok cantik yang mewakili karakter bertema BL atau yaoi pada suatu manga dan anime.

[+/-] Selengkapnya...

AKIHABARA


Pusat perbelanjaan ini tepatnya berlokasi di kawasan Akihabara, distrik kota Taitō dan kawasan Soto-kanda di distrik kota Chiyoda. Akihabara sering disingkat sebagai Akiba.

Sejarah Akihabara





Siapapun yang pernah ke Tokyo, pasti tidak lupa untuk mampir ke tempat ini, Akihabara. Kota ini termasuk kota tertua di Jepang. Di akhir tahun 1869, daerah Akihabara menderita kerugian besar akibat kebakaran hebat. Kaisar Meiji memerintahkan pembangunan kuil yang dipercaya bisa memadamkan api (chinkasha). Di zaman Edo, penduduk setempat salah mengerti dan mengira di kuil tersebut dipuja dewa Akiha Daigon-gen yang dipercaya dapat memadamkan api. Selanjutnya, orang menyebut kuil dan lokasi di sekitarnya sebagai Akiba-sama atau Akiba-san (Tuan Akiba).

Tanah kosong (bahasa Jepang: hara) di sekeliling kuil dibebaskan dari bangunan agar api tidak menjalar bila terjadi kebakaran. Nama lokasi ini kemudian berubah menjadi Akihabara (tanah kosong di sekeliling Akiba-sama), dan kuil Chinkasha ikut dikenal orang sebagai kuil Akiba. Setelah jalur kereta api melewati tempat ini pada tahun 1888, kuil Chinkasha dipindahkan dan namanya secara resmi diganti menjadi Akiba-jinja (Kuil Akiba).

Sejarah Akihabara bagi negeri Jepang sendiri term
asuk besar. Saat perang dunia ke II , kota inilah saksi keganasan dari bom Amerika, selain kedua kota yang memang mutlak terkena bom atom saat itu, Hiroshima dan Nagasaki. Setelah bom atom itu meluluh lantakkan Jepang dan menghancurkan perekonomian negara Jepang, Akihabara menjadi pelopor kemajuan perekonomian negeri sakura tersebut.

Bom memang di lepaskan ke kedua kota penting Jepang saat itu, Hiroshima dan Nagasaki sebagai kekuatan militer dan jantung pertahanan Jepang. Demikian akihabara, sebagian kota ini juga terkena pembagian jatah bom juga. Dan setelah Jepang menyerah pada sekutu, kota ini menjadi tujuan utama bagi para pengais yen. Para pedagang gelap mulai menuju ke bangunan yang luput dari amukan atom, letaknya di jantung Akihabara (konon bangunan ini yang tersisa dari sekian bangunan yang hancur). Para pedagang mulai membuka bisnis gelap maupun resmi di Akihabara, barang yang dijual pada saat itu adalah barang elektronik yang yang tersisa pasca perang dunia.


Akihabara saat ini



Pusat perbelanjaan ini tepatnya berlokasi di kawasan Akihabara, distrik kota Taitō dan kawasan Soto-kanda di distrik kota Chiyoda. Akihabara sering disingkat sebagai Akiba.

Hingga kini Akihabara menjadi ikon resmi kota elektronik bagi negara Jepang, segala barang elektronik ada disini. Harga ? Namanya juga pusat elektronik, pasti lebih murah.Keasikan lain dari kota ini adalah di hari minggu sore. Kenapa hari minggu sore? Karena jalan di pusat Akihabara tertutup bagi pengguna kendaraan bermotor, khusus bagi pejalan kaki.


Bahkan bila kamu adalah seorang pecinta Anime dan Gundam, disinilah surganya. Sesuai seperti yang diceritakan di banyak anime dan drama Jepang bahwa Akihabara merupakan surganya Otaku.









[+/-] Selengkapnya...